Aku blogger indonesia

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources
GAK USAH NJLIMET;GAK USAH RIBET....!HANYA 1 KATA:"MULAI"***Ora ono pakaryan kang mareggi lamun shiro,hanggantheppi***

CS

Selasa, 14 Desember 2010

Kepedihanku tentang kotaku Sukoharjo.

Berulang kali aku menyaksikan dan melihat juga membaca tentang kota kelahiranku itu, sejak tahun 2003 memang mulai terkenal kotaku ini, menjadi headlines news di setiap media. Apa gerangan yang membuat kota kecilku ini begitu terkenal ”TERORIST”. Woow, pada awal mulanya aku sama sekali gak tau apa maksudnya teroris, akhirnya aku mulai mencari tahu dengan berdiskusi dengan teman kerja sampai membaca bukunya imam samodera.sebuah fenomena tentang perjuangan keyakinan menurut imam samodera cs. Namun bukan hal ini yang menjadi kesedihan di hatiku, setiap kali bertemu dengan orang baru dan berkenal, tentunya akan di Tanya diriku ini?( Aselinya mana mas?) tentunya aku jawab solo…!solonya mana?Sukoharjo, wah terrorist donk…!!!. Jawab kenalan baruku tersebut sambil tertawa bercanda. Nah …hal inilah yang terus mengelayuti keberadaanku. Kenapa kota kelahiranku ini di kenal karena teroris?.Aku masih kurang paham dengan teroris, namun aku ngerti apa yang harus aku lakukan untuk sedikit mengurangi kegalauan tentang kota ku ini. Berita tentang sukoharjo yang selalu di hubungkan dengan kegiatan terorisme membuat keberhasilan-keberhasilan dan potensi kabupaten sukoharjo seraya menghilang.
Sesungguhnya di kota kecilku sukoharjo ini banyak terdapat hal-hal yang sangat membanggakan, secuil saja tentang kebanggan sukoharjo ya tentunya jamu tradisional. Anda akan di sambut oleh patung jamu gendong begitu memasuki gerbang kabupaten sukoharjo. Memang jamu menjadi trade mark kabupaten sukoharjo tentunya secara umum . Khusunya di kecamatan nguter. Tinggal bagaimana gerak warga sukoharjo bersama komponen aparatur pemkab bersungguh-sungguh mengangkat citra dan nilai tambah daerah dari setiap sektor di kabupaten sukoharjo. Sangat kuat do’aku agar para orang2 kuat baik pengusaha maupun pejabat pemkab sukoharjo bersungguh-sungguh meningkatkan harkat dan martabat kota sukoharjo.
Kalau aku mungkin saat ini baru menulis tentang kegundahanku, namun aku juga punya tekad dan keyakinan untuk “Bali Ndeso Mbangun Deso”.Tidak  usah aku memikirkan teroris karena itu bukan wilayahku, aku hanya mencoba sedikit menutupi eksploitasi kota sukoharjo yang berhubungan dengan teroris, aku pikir ini tidak salah dan harus di laku lakukan.

Slogan SUKOHARJO MAKMUR jangan hanya sebatas kalimat penidur?

Ayo pak wardoyo dan pak hartanto ikuti jejak pak joko widodo

2 komentar:

(*!*)