Aku blogger indonesia

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources
GAK USAH NJLIMET;GAK USAH RIBET....!HANYA 1 KATA:"MULAI"***Ora ono pakaryan kang mareggi lamun shiro,hanggantheppi***

CS

Jumat, 07 Januari 2011

Pemikiranku tentang perberdayaan ekonomi rakyat desa.

Hal-hal yang terus berulang ketika, kenaikan harga-harga bahan pokok melambung. Adalah polemic tentang keburukan perokonomian. Sebenarnya banyak sudah program-program yang di gulirkan oleh pemerintah maupun Lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Namun hal tentang kesulitan mengatasi melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok bagai kemelut tak berkesudahan. Akhirnya yang paling sering muncul adalah saling menyalahkan antara pihak yang mengatas namakan kerakyatan dengan pihak pemangku pemerintahan. Akankah seperti itu terus indonesiaku tercinta. Kenapa kita masih berkutat di lembah perselisihan…? Bukankah memulai untuk diri sendiri adalah tindakan yang lebih riil untuk mengatasi kesulitan ekonomi. Bagi rakyat kecil jangan lah terlalu berharap dengan orang-orang di luar dirinya , karena takdir dan nasib kita sebagai rakyat kecil ada di tangan kita sendiri. Kalau harga cabe melonjak tinggi sampai Rp.100.000, maka saatnya kita memulai menanam cabe di kebun kita. Kalau harga susu tinggi, itulah saatnya kita tanam kedelai di kebun kita, agar kita bisa buat susu kedelai untuk mencerdaskan anak kita calon penerus kerajaan-kerajaan kita nantinya.Mengeluh dan mengerutu tentang carut marutnya keadaan perekonomian kita biar hanya di Televisi dan Koran-koran saja, itu bukan bagian kita terlibat dalam kancah peperangan argument dan pemikiran-pemikiran intelektual yang selalu pragmatis kepetingan. Sudahlah, mari kita mulai mencangkul kembali kebun-kebun kita, untuk di tanami singkong kemudian kita olah jadi singkong rebus untuk di makan bersama keluarga, lebihnya kita olah menjadi keripik balado kita bungkus dan jual kepasar. Jangan terlalu sering hasil kebun kita jual ke tengkulak-tengkulak yang mempermainkan harga. Tetap saja harga cabe mahal tengkulak dan spekulan yang menikmati. Para petani cabe masih saja punya hutang banyak di toko obat-obatan pertanian, percayalah. Kalau sebagai rakyat kecil yang sudah terlatih dengan kelaparan dan kesusahan ya sudahlah, mulailah untuk melirik jengkal-jengkal kebun di halaman rumah. Untuk di tanami bahan makanan. Dan tentunya harus juga memulai untuk memelihara ayam kampung lagi, memelihara kambing dan sapi lagi , biar nanti kalau Hari raya idul Qurban tidak terkena dampak kenaikan harga hewan Qurban, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah Qurban sesuai aturan Tuhan tanpa memikirkan kekurangan uang setelah beli hewan Qurban.Bukan saatnya terlibat dalam polemic kusutnya ekonomi Indonesia, saatnya terlibat untuk mengatasi kesulitan pribadi.
SALAM WIRAUSAHA MANDIRI.